|
Jakarta, 8 April 2025, Low End Theory adalah program diskusi dari OK.Video yang berfokus pada kolaborasi dan pengolahan arsip dalam berbagai medium. Edisi kedua ini bekerja sama dengan ARSIPARIA, kolektif pengarsipan yang sejak 2020 aktif mendokumentasikan dan mempreservasi arsip-arsip mengenai Ianfu di Indonesia. Acara ini juga turut merupakan kelanjutan eksplorasi kolaboratif tentang apa yang mungkin bisa dilakukan dari kerja-kerja kearsipan Ianfu di Indonesia.
Diskusi dimoderatori oleh Berto Tukan dari Jurnal Karbon dan menghadirkan lima narasumber: Muhammad Naziful Haq (ARSIPARIA), Risa Tokunaga (Tokyo University of Foreign Sudies), Ruth Indiah Rahayu ( Aktivis & Redaktur IndoPROGRESS), dan EkaHindra (Peneliti Indipenden Ianfu). Para pembicara memberikan pembedahan berdasarkan latar belakang masing-masing dan menekankan pentingnya reaktualisasi dan relevansi isu ianfu untuk situasi masa kini.
Nazif membuka sesi dengan menceritakan awal mula ARSIPARIA berdiri dan koleksi arsip apa saja yang ARSIPARIA miliki. Berdiri pada 2019, ARSIPARIA mulai menjalin kolaborasi bersama EkaHindra. Banyak dari koleksi arsip EkaHindra yang sebagian besar berupa arsip personal penyintas Ianfu, dipreservasi oleh ARSIPARIA. Seiring berjalannya waktu, arsip-arsip ini mulai diolah menjadi aneka bentuk tulisan dan format lain yang berusaha memperkenalkan isu Ianfu kepada publik.
Eka membagikan bagaimana pertemuan pertamanya dengan isu Ianfu hingga membawanya pada posisi saat ini sebagai peneliti yang telah menerbitkan beberapa buku tentang Ianfu. Baginya, aktivisme untuk isu Ianfu telah banyak, tetapi kerja penelitian masih relative sedikit di Indonesia. Menurut Eka, data-data material ataupun kesaksian penyintas perlu dikumpulkan. Selain karena dapat memperkuat kerja-kerja aktivisme, data-data ini juga berpacu dengan waktu.
Risa menjelaskan bahwa kajian Ianfu sangat penting karena di beberapa wilayah lain seperti Singapura, Jepang dan terutama Korea, isu ini tidak saja telah dikaji secara serius melainkan juga telah menjadi memori kolektif yang berpengaruh terhadap kesadaran nasional.
![]() | |
|
Sementara itu Ruth memaparkan, pokok utama isu Ianfu sebenarnya tidak sebatas soal kejahatan perang dan perkosaan, tetapi ada military complex di baliknya. Perbudakan seks secara massal tidak mungkin bisa dilakukan tanpa military complex yang sistematis yang kelak dapat menghindarkan pihak-pihak militer untuk bertanggungjawab.
Selama 2 jam lebih, diskusi ini telah memantik beragam gagasan yang layak dibahas lebih matang pada pertemuan yang lebih mengerucut.
DItulis oleh Muhammad Naziful Haq.
- Acara kolektif ini diselenggarakan oleh OK Video, Jurnal Karbon, dan Arsiparia dalam ruang lingkup Gudskul ekosistem.