Menerka Ulang Arsip

Ruang penyimpanan koleksi spesimen serangga yang berada di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Cibinong, Jawa Barat. Dr. J. C. Koningsberger mendirikan museum ini pada tahun 1894, kini MZB telah memiliki koleksi sebanyak 2.792.611 spesimen. Foto Rahmad Azhar Hutomo/Arsiparia.


Sahabat, suasana ruang seperti ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita yang berkecimpung dengan arsip. Lemari filing kabinet, suhu dan kelembapan yang teratur menjadi salah satu syarat penyimpanan arsip agar usianya lebih panjang. Apakah foto ini benar-benar mengkonstruksikkan ruangan arsip yang dimaksud ?

Ini merupakan tempat koleksi spesimen serangga yang berada di Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Cibinong, Jawa Barat. Dr. J.C.Koningsberger mendirikan museum ini pada tahun 1894 dan kini telah memiliki koleksi spesimen sebanyak 2.792.611 spesimen, tentunya akan semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Koleksi ini terdiri dari mamalia, burung, ikan, reptil, amfibi, moluska, krustasea, serangga, serta invertebrata.

Sebagai personal yang pernah mendalami ilmu kearsipan menurut saya MZB memiliki peran yang sangat penting tentang memori masa lalu tentang fauna yang pernah hidup di Indonesia. Bagi saya, spesimen yang dirawat mungkin juga bsangat mirip perlakuannya dengan arsip. Mulai penerimaan spesimen, pemrosesan sesuai takson kemudian diistirahatkan di ruang penyimpanan yang dijaga suhunya.

Sejatinya proses alur hidup tak hanya melulu seperti yang diajarkan di bangku perkuliahan saja, lingkup pemerintah atau swasta. Potret ini bisa dijadikan contoh ternyata pengelolaan arsip juga dibutuhkan di dunia penelitian biologis, fauna ataupun penelitian lainnya.


Ditulis oleh Rahmad Azhar Hutomo/Arsiparia.

0 komentar